SELAMAT DATANG DI WEBSITE GURU GAWAH (KHAIRUL AKBAR)

Rabu, 29 September 2021

3.2.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI: PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

 3.2.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI: PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

 

Oleh:

KHAIRUL AKBAR

SMPN 2 PRAYA BARAT DAYA

KABUPATEN LOMBOK TENGAH, PROVINSI NTB.

Calon Guru Penggerak Angkatan 2 Tahun 2021

Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh semua guru dalam rangka memaksimalkan proses dan hasil pembelajaran di kelas. Guru  dituntut mampu menggali potensi (aset) yang dimiliki oleh kelas, baik itu potensi manusia maupun potensi alam/lingkungan. Disinilah peran kepemimpinan seorang guru agar semua potensi dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Untuk memaksimalkan proses dan hasil pembelajaran di kelas, guru dapat menggunakan salah satu pendekatan yaitu pendekatan berbasis aset. Pendekatan ini bertolak belakang dengan pendekatan konvensional yang selalu mencari kelemahan/kekurangan untuk ditutupi. Pada pendekatan berbasis aset, kekuatan/potensi/asset yang dimiliki oleh kelas akan dijadikan modal utama dalam melakukan perubahan. Pendekatan tersebut berfokus pada kekuatan, bukan kekurangan, sehingga secara psikologis pendekatan tersebut menjadikan komunitas selalu optimis untuk melakukan perubahan. Tidak akan terdapat lagi keluh kesah karena kekurangan sarana dan prasarana pembelajaran, karena dengan pendekatan berbasis aset semua  potensi akan dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran.   

Dalam mengelola aset kelas, guru diharapkan melibatkan peran serta aktif dari peserta didik untuk menentukan tujuan perubahan. Dalam hal ini, guru dapat memanfaatkan salah satu pendekatan dalam melakukan perubahan yaitu pendekatan apresiatif dengan model BAGJA. Model tersebut sudah dipelajari pada modul  1.3 Visi Guru Penggerak. Pendekatan apersiatif menitikberatkan pada kekuatan (potensi/asset) yang dimiliki  tanpa terpengaruh oleh kelemahan/kekurangan yang dimiliki.

Setelah saya mempelajari modul 1.3 dan 3.2 maka perubahan yang saya rasakan adalah saya menjadi seseorang yang selalu optimis untuk melakukan perubahan di kelas dan di sekolah. Tidak ada lagi kata kurang ini atau kurang itu karena perubahan dapat dilakukan dengan memaksimalkan semua potensi yang dimiliki, bukan dengan mengeluh karena kekurangan bahan atau sarana pendukung.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar