3.1.a.7.
Demonstrasi Kontekstual
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN
Oleh
Khairul Akbar
SMPN 2 Praya Barat Daya
CGP Angkatan 2 Kabupaten Lombok Tengah 2021
1)
Bagaimana Anda
nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program
guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Anda?
Forum yang saya pergunakan dalam membagi
pengetahuan dan pengalaman adalah forum formal seperti rapat guru dan forum
MGMP maupun forum non formal seperti pada saat bincang-bincang santai bersama
rekan guru pada jam istirahat pembelajaran. Pada forum formal rapat guru, saya
sudah meminta ijin kepada Kepala Sekolah untuk memberikan jadwal dan waktu
kepada saya untuk menyampaikan sosialisasi diklat CGP ini beserta materi yang
dipelajari di dalamnya. Namun forum non formal lebih banyak saya pergunakan, karena
jika hanya mengharapkan forum formal seperti rapat guru maka kemungkinan akan
tidak efektif karena rapat guru di sekolah saya hanya dilaksanakan beberapa
kali dalam satu semester, umumnya dua kali rapat yaitu di awal semester dan di
akhir semester.
2)
Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil
keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran?
Langkah awal yang saya lakukan adalah melakukan
refleksi dan evaluasi terhadap berbagai keputusan penting yang sudah pernah
saya ambil dalam pembelajaran. Jika merupakan dilema etika, maka saya akan
melakukan evaluasi kembali apakah keputusan yang telah saya ambil tersebut
merupakan keputusan terbaik atau mungkinkah terdapat keputusan alternalif yang
lebih baik lagi. Sebagai contoh, pada minggu kedua bulan September tahun 2021
sejak saya mempelajari modul 3.1 Pengambilan Keputusan dalam Pemimpin Pembelajaran, saya melakukan evaluasi kembali terhadap pelaksanaan
salah satu poin pada “kesepakatan kelas” yang telah disusun oleh siswa di
sekolah saya, yaitu poin “kami menerapkan protokol kesehatan di kelas”. Selama
ini, jika terdapat siswa yang tidak mengggunakan masker, maka siswa tersebut dengan
kesadaran sendiri akan keluar kelas untuk membeli masker. Namun pernah terdapat
kasus dimana siswa yang keluar kelas tersebut tidak masuk kembali ke dalam
kelas. Setelah diteliti ternyata siswa tersebut tidak memiliki uang untuk
mebeli masker, dengan demikian akhirnya siswa tersebut tidak berani masuk kelas,
karena merasa harus menaati kesepakatan kelas. Keputusan yang saya ambil pada
saat itu yaitu dengan mebiarkan siswa tersebut di luar kelas karena memang merupakan
konsekuensi dari kesepakatan kelas yang telah mereka sepakati bersama.
Namun setelah saya belajar tentang
pengambilan keputusan dalam pemimpin pembelajaran, saya mencoba mengevaluasi
kembali keputusan tersebut. Berikut ini Sembilan langkah pengambilan keputusan
yang saya terpakan pada kasus yang saya alami tersebut, yaitu:
1)
Mengenali
nilai-nilai yang saling bertentangan.
-
Membiarkan
siswa di luar kelas karena konsekuensi dari kesepakatan kelas;
-
Membolehkan siswa
berada di dalam kelas karena merupakan hak siswa untuk belajar.
2)
Menentukan
siapa yang terlibat dalam situasi ini.
Siswa yang melanggar kesepakatan kelas (tidak
menggunakan masker), saya (guru), dan siswa lainnya di dalam kelas.
3)
Kumpulkan
fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
- Siswa melanggar kesepakatan kelas (tidak
menggunakan masker),
- Siswa tidak memiliki uang untuk membeli masker
4)
Pengujian
benar atau salah
-
Uji Legal: Benar, karena aturan
pemerintah untuk menggunakan masker di dalam kelas.
- Uji Regulasi/Standar Profesional: Benar,
karena merupakan kesepakatan kelas dan melanggar protokol kesehatan.
-
Uji Intuisi: Benar, karena kesepakatan
kelas harus dilaksanakan oleh semua siswa.
-
Uji Publikasi: Nyaman, karena demi
melindungi kesehatan siswa yang lainnya di kelas.
-
Uji Panutan/Idola: Sama dengan keputusan
saya.
5)
Pengujian
Paradigma Benar lawan Benar: Rasa
keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
6)
Melakukan
Prinsip Resolusi
-
Berpikir
Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
-
Berpikir
Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
7)
Investigasi
Opsi Trilema: Membiarkan siswa yang tidak menggunakan masker tersebut berada di
dalam kelas untuk mengikuti pelajaran, namun posisi duduk siswa tersebut diberi
jarak aman (2,5 meter) dengan siswa lain.
8)
Buat Keputusan:
Menggunakan opsi yang ketiga.
9)
Lihat lagi
Keputusan dan Refleksikan: opsi ketiga.
3)
Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok,
minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa.
Saya sudah memulainya sejak saya
mempelajari modul 3.1 tersebut, yaitu sejak minggu kedua bulan September tahun
2021. Beberapa keputusan lainnya akan saya evaluasi kembali secara berkala
setelah melakukan refleksi satu per satu.
4)
Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan
keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman
diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah
tepat dan efektif.
Saya sudah berdiskusi dengan beberapa rekan
guru lainnya tentang masalah tersebut (dilema etika) dan juga berdiskusi dengan
guru BK, wakil kepala sekolah dan dengan
kepala sekolah. Saya juga meminta dukungan penuh dari kepala sekolah dan
meminta agar guru lainnya juga ikut serta menerapkan kesepakatan kelas dan
belajar mengambil keputusan pada dilema etika dengan sembilan langkah yang
sudah saya terapkan.